A.
Konsep/Pengertian
Desain dan Grafis
Secara singkat konsep adalah
gambaran, rencana, rancangan yang menjadi awal dari pembuatan sesuatu. dalam
dunia desain grafis sendiri ada beberapa konsep yang sering digunakan oleh para
desainer diantaranya adalah:
·
Artworks concept design
·
Cartoon concept design
·
Clean concept design
·
Corporate concept design
·
Dark concept design
·
Flat concept design
·
Futurist concept design
·
Geometric concept design
·
Grunge concept design
·
Minimalist concept design
·
Neutral concept design
·
Retro concept design
·
Paper concept design
·
Urban/Street concept design
·
Vector concept design
·
Vintage concept design
·
Pop Art concept design
Dari sekian banyak konsep yang
digunakan para desainer ada satu konsep desain yang sekarang sedang booming dan
ngetrend di seluruh dunia, yaitu Flat Concept Design. tidak tanggung-tanggung
konsep ini digunakan olek perusahaan-perusahaan besar dunia seperti Google, Apple
dan Microsoft.
Definisi Desain Grafis
Motion
graphic adalah pengembangan dari seni desain grafis. Desain Grafis adalah salah
satu bentuk seni terapan yang mengkomunikasikan pesan, informasi, ide, konsep,
atau ajakan menggunakan bahasa visual. Penerapan desain grafis umumnya ada di
dalam dunia periklanan, perfilman, broadcasting, branding, profil perusahaan,
dan lain-lain. Desain grafis juga merupakan pemecahan masalah atau solusi
komunikasi yang dilakukan desainer untuk memecahkan masalah klien.
Desain
grafis mencakup keterampilan mengolah visual, yang didalamnya termasuk
tipografi, ilustrasi, fotografi, olah digital, dan layout. Seorang desainer
dituntut memiliki kepekaan terhadap fenomena yang terjadi di sekitar
lingkungan, agar karya yang diciptakan mampu memecahkan sebuah masalah yang
ada. Sebelum mengeksekusi sebuah desain, para desainer biasanya melakukan
sebuah riset atau penelitian tertentu. Setelah itu, untuk menemukan berbagai
macam keywords (kata kunci), desainer melakukan brainstorming, mengenai data
hasil riset yang sudah dilakukan. Kebanyakan desainer, sebelum mengeksekusi
desain lewat proses komputerisasi, terlebih dahulu menuangkan ide-idenya lewat
sketsa- sketsa kasar di atas kertas. Proses desain juga melalui beberapa revisi
untuk mencapai target yang diinginkan klien.
B.
Batasan media – media yang mendukung
desain dan grafis
Desain grafis pada
awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur.
Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga
diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain
interaktif atau desain multimedia. Batas dimensi pun telah berubah seiring
perkembangan pemikiran tentang desain. Desain grafis bisa diterapkan menjadi
sebuah desain lingkungan yang mencakup pengolahan ruang.
C.
Konsep dan unsur desain
Unsur dalam setiap hasil karya desain grafis dan DKV terdiri
dari bagian-bagian yang bisa dipelajari secara terpisah. Pada setiap hasil
karya desain pasti ada minimal satu dari unsur berikut :
a)
Garis (Line)
Sebuah garis adalah unsur
desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang
lainnya. Garis dapat diartikan sebagai goresan pensil, pena, atau mouse dalam
komputer dan lain sebagainya. Garis tidak mengenal istilah kedalaman (depth), dan
hanya memiliki ketebalan dan panjang, oleh sebab itu garis sering dimaknai
sebagai elemen satu dimensi. Bentuk garis memiliki banyak variasi, bentuk garis
itu sendiri biasanya dapat memaknai penggunaanya. contoh penggunaan garis misalnya:
·
Garis lurus, garis
lurus biasanya diidentikan dengan kesan kaku, variasi ini biasanya digunakan
sebagai simbol formalitas.
·
Garis lengkung,
penggunaan garis lengkung biasanya memberikan kesan lembut dan luwes.
·
Garis zigzag,
garis zigzag sering dimaknai sebagai garis yang keras sekaligus dinamis.
·
Garis tidak
beraturan, garis ini bisanya menimbulkan kesan fleksibel dan informal.
·
Garis horizontal,
horizontal melambangkan kesan pasif.
·
Garis vertikal,
vertikal sering dimaknai sebagai bentuk garis yang memiliki kesan stabil.
·
Garis diagonal,
garis ini dapat diartikan sebagai makna aktif, dinamis dan menarik perhatian.
Penggunaan garis sendiri
dapat memberikan perbedaan dalam perasaan dan juga dalam menstimulus ataupun
mengeksekusi sebuah gagasan atau ide. Misalnya saja dengan mengubah tekanan,
lekukan, ketebalan, akan menimbulkan hasil yang berbeda. Penggunaan garis dalam
desain komunikasi visual tidak terikat dengan aturan dam pakem tertentu,
karena pada dasarnyagaris merupakan sebuah elemen visual yang dapat dipakai
dimana saja.
Dalam penggunaanya,
sebuah garis perlu diperhitungkan secara cermat, sehingga tidak terkesan
asal-asalan dan dipaksakan. Penggunaan variasi garis yang sangat bagus akan
menambah unsur estetika dan kenyamanan untuk orang yang melihat. Karena tujuan
dari desain komunikasi visual sendiri adalah untuk menyajikan informasi baik
verbal maupun visual agar dapat sampai dengan mudah, menyenangkan, sekaligus
mengesankan. Desainer grafis sering kali juga menggunakan unsur garis sebagai
ilustrasi.
b)
Bidang (Shape)
Bidang atau biasanya juga
disebut shape merupakan segala bentuk apapun yang memiliki dimensi
tinggi dan lebar bidang dapat berupa bentuk-bentuk geometris seperti
(lingkaran, segitiga, segiempat, elips, setengah lingkaran, dan sebagainya) dan
bentuk-bentuk yang tidak beraturan. Bidang geometris memiliki kesan yang
formal, sedangkan bidang non geometris memiliki kesan yang lebih dinamis dan
tidak formal.
c)
Tekstur (Texture)
Dalam desain grafis
tekstur adalah nilai halus dan kasarnya sebuah benda, atau juga bisa disebut
nilai raba. Penggunaanya dapat dimayakan untuk memberikan visual yang berkesan
dan berkarakter. Dalam sebuah desain komunikasi visual tekstur sering digunakan
untuk mengatur keseimbangan dan kontras. Pada prakteknya tekstur sering dikategorikan
sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju,
kulit, kayu, dan sebagainya. Penggunaan tekstur dalam desain grafis juga
biasanya sering diaplikasikan pada latar desain atau sering kita
sebut background desain.
d)
Ruang (Space)
Ruang atau space
merupakan jarak anatara suatu bentuk dengan bentuk yang lainnya, yang pada
desain grafis biasanya dapat dijadikan sebagai unsur pemberi efek estetika
desain. Dalam pengertian desain grafis area yang kosong yang berada diantara
elemen-elemen visual juga dianggap sebagai elemen desain. Bidang kosong
dimaksudkan untuk menambah kesan nyaman dan “istirahat” serta memberikan kesan
tekanan kepada objek visual yang ada dalam sebuah desain.
e)
Ukuran (Size)
Ukuran adalah unsur lain
dalam desain grafis yang mendefinisikan besar kecilnya suatu objek. Unsur ini
digunakan untuk memperlihatkan objek manakah yang kita mau tonjolkan
karena dengan menggunakan unsur ini seorang desainer grafis akan dapat
menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada objek desain
sehingga orang akan tahu skala prioritas objek yang akan dilihat terlebih
dahulu dibandingkan yang lainnya, misalnya saja untuk ukuran suatu judul akan
lebih besar dari skala objek yang lainnya.
f)
Warna (Colour)
Warna adalah elemen dari
unsur desain grafis yang menjadi penarik perhatian paling utama. Penggunaan
warna yang tepat akan berbanding lurus dengan kualitas, citra, keterbacaan, dan
penyampaian pesan dalam desain tersebut. semisal adalah untuk penggunaan warna
yang lembut akan memancarkan kesan romantis, kedamaian, dan kenyamanan.
Sedangkan warna-warna tegas dan terang akan memberi kesan dinamis. Menghindari
memadukan warna yang salah adalah sangat penting untuk menjauhi penafsiran yang
salah oleh orang yang melihatnya.
Warna memiliki karakteristik,
kegunaan, dan makna masing-masing. Dalam seni rupa, warna dibagi kedalam 3
dimensi, yaitu:
·
Dimensi Pertama:
Hue
Pembagian warna
berdasarkan nama-nama warna, seperti merah, kuning, hijau, dan lainnya.
Berdasarkan Hue, kemudian warna dibagi lagi kedalam tiga golongan yaitu warna
primer (merah, kuning, biru), dan warna sekunder yang merupakan campuran dua
warna primer dengan komposisi yang seimbang. Misalnya percampuran warna kuning
dan biru akan menghasilkan warna hijau.
·
Dimensi Kedua:
Value
Value merupakan dimensi
terang-gelapnya warna, pada dasarnya setiap warna bisa diterangkan yang
kemudian hasilnya kan menjadi warna yang lebih muda. Contohnya adalah jika
warna biru diterangkan akan menghasilkan biru muda.
·
Dimensi Ketiga:
Intensity
Intensity dapat diartikan
sebagai tingkat kemurnian atau kejernihan warna (brigtness of
colour). Warna-warna yang belum dicampur dan masih murni disebut pure
hue. Para pelukis atau desainer grafis pada umumnya lebih sering
mengekspresikan karyanya dengan warna-warna turunan, karena biasanya
warna-warna murni terlalu mentah untuk diaplikasikan dalam sebuah lukisan.
D.
Software yang
mendukung desain grafis
Ada banyak software
desain grafis yang bisa digunakan untuk mulai belajar desain. Dari yang
terpopuler dan bahkan sudah menjadi standar dalam industri desain grafis saat
ini kebanyakan adalah produk-produk keluaran dari perusahaan Adobe. Sebut saja
Photoshop, yang kehebatannya tidak perlu diragukan lagi untuk urusan manipulasi
foto.
Selain Photoshop yang
biasa digunakan untuk editing foto, masih ada lagi software desain grafis untuk
urusan membuat desain vektor. Contoh software desain yang biasa digunakan dalam
kategori vektor ini adalah Adobe Ilustrator dan Corel DRAW. Berikut
software-software atau program aplikasi yang biasa digunakan dalam industri
desain grafis oleh para profesional:
1.
Adobe Photoshop
GUI Adobe Photoshop
Photoshop sudah menjadi
standar dalam industri desain grafis saat ini. Banyak kalangan profesional
menghasilkan karya editing dan manipulasi foto yang luar biasa dengan bantuan
Photoshop tersebut.
2.
Adobe Illustrator
GUI Adobe Illustrator
Adobe Illustrator adalah
tools menggambar berbasis vector yang digunakan untuk membuat logo dan
ilustrasi lain. Tidak seperti gambar dengan format raster seperti .bmp atau
.jpg, hasil gambar di Adobe Illustrator ini berformat vector yang bersifat
scalable, yaitu dapat diubah-ubah ukurannya dan dapat dicetak dalam berbagai
resolusi tanpa menurunkan kualitas dari gambar tersebut. Tak hanya itu, ukuran
filenya pun biasanya lebih kecil dibandingkan dengan gambar dengan format
raster.
3.
Adobe InDesign
Adobe InDesign GUI
Adobe InDesign adalah
software desain grafis untuk desktop publishing yang ditujukan untuk membuat
page layout. Berbeda dengan Adobe Photoshop dan Adobe Illustrator, Adobe
Indesign dapat membuat dokumen yang terdiri lebih dari satu halaman. Biasanya
para graphic designer menggunakan program ini untuk membuat poster, flyer,
brosur, majalah, koran dan buku.
4.
CorelDRAW
CorelDRAW GUI
CorelDRAW adalah software
desain grafis untuk editing dan membuat gambar vektor seperti halnya Adobe
Ilustrator. Bedanya, CorelDRAW dibuat oleh perusahaan Corel Corporation dengan
fitur khas mereka sendiri.
CorelDRAW bisa digunakan
untuk membuat logo, karakter animasi vektor, membuat brosur, desain kalender,
poster, sketsa foto, dan hal-hal yang berkaitan dengan desain vektor lainnya.
CorelDraw juga menyediakan template khusus yang memudahkan pengguna untuk
membuat desain tertentu sesuai kebutuhan.
Referensi : - Sumber 1
- Sumber 2
- Sumber 3
- Sumber 4
- Sumber 5