Rabu, 18 April 2018

MENGENAL SOFTWARE FLIPACLIP UNTUK ANIMASI SEDERHANA


PENGANTAR ANIMASI DAN DESAIN GRAFIS





Disusun Oleh :
Karel Manuel Sipahutar
13115655
3KA03


Mata Kuliah : Peng. Animasi & Desain Grafis
Dosen : Ibu Arum Tri Iswari Purwanti



FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017/2018


BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
 Perkembangan teknologi yang ada saat ini sudah sangat cepat. Dengan perkembangannya sekarang ini teknologi sudah semakin canggih dan mudah untuk digunakan. Perkembangan teknologi ini juga sangat membantu dalam hal pembuatan animasi. Animasi dibuat untuk mendapatkan hiburan.
FlipaClip merupakan aplikasi pembuatan animasi berbasis android saat ini yang mudah dipelajari dan memudahkan untuk pembuatan animasi sesuai yang kita inginkan.

1.2   Rumusan Masalah
1.      Apa itu Software FlipaClip?

2.      Apa saja Tools – Tools / Fitur pada FlipaClip?

1.3   Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan ini penulis mencoba membuat animasi sederhana dengan menggunakan aplikasi FlipaClip yang diharapkan bisa membantu dalam membuat animasi menggunakan aplikasi tersebut.

1.4   Sistematika Penulisan
 Sistematika penulisan dalam penelitian ini disusun secara berurutan yang terdiri dari   beberapa bab, yaitu:
      BAB 1                   PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas latar belakang yang mendasari penulisan ini, ruang lingkup, tujuan penulisan, metode penulisan serta sistematika penulisan.

      BAB 2                   PEMBAHASAN SOFTWARE
Pada bab ini akan dibahas tentang software pembuatan animasi saya.

       BAB 3                     PENUTUP
   Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari penulisan ini.



                               BAB II
       PEMBAHASAN SOFTWARE

2.1   Pengenalan Software

Animasi yang akan dibuat menggunakan aplikasi FlipaClip pada platform android.
      FlipaClip merupakan salah satu aplikasi untuk membuat animasi. Kita dapat           menghidupkan kembali masa kecil kita dan mengekspresikan kreativitas atau keterampilan yang dimiliki.
Menggambar kartun dengan menggunakan frame by frame yang ada.

2.2   Tools – Tools yang terdapat pada FlipaClip

FlipaClip menawarkan alat intuitif dan merupakan platform yang sempurna untuk ide – ide kreatif kita.

Fitur – fitur yang ada :
·         Onion Layers (Show before and after frames as ghost images)        
·         Drawing Layers
·         Animation Timeline
·         Frames manager
·         Drawing tools
·         Text tool
·         Build animation videos
·         Pressure sensitive pen support

·         Berbagi animasi (youtube, facebook, vine, Instagram).



BAB III
PENUTUP

3.1   Kesimpulan
Dari bahasan membuat animasi ini dapat disimpulkan bahwa membuat animasi itu sangatlah mudah apabila kita niat dan berusaha serta pantang menyerah.

3.2  Saran
Dalam pembuatan animasi ini, sebaiknya pembuat harus bersabar dalam membuat setiap objek supaya mendapatkan hasil yang bagus. Dan juga jangan mudah menyerah dalam pembuatan animasi ini.


Daftar Pustaka :
Sumber 1
Sumber 2

Rabu, 07 Maret 2018

Tugas Softskill 1 : Peng. Animasi & Desain Grafis


A.    Konsep/Pengertian Desain dan Grafis
Secara singkat konsep adalah gambaran, rencana, rancangan yang menjadi awal dari pembuatan sesuatu. dalam dunia desain grafis sendiri ada beberapa konsep yang sering digunakan oleh para desainer diantaranya adalah:
·         Artworks concept design
·         Cartoon concept design
·         Clean concept design
·         Corporate concept design
·         Dark concept design
·         Flat concept design
·         Futurist concept design
·         Geometric concept design
·         Grunge concept design
·         Minimalist concept design
·         Neutral concept design
·         Retro concept design
·         Paper concept design
·         Urban/Street concept design
·         Vector concept design
·         Vintage concept design
·         Pop Art concept design
Dari sekian banyak konsep yang digunakan para desainer ada satu konsep desain yang sekarang sedang booming dan ngetrend di seluruh dunia, yaitu Flat Concept Design. tidak tanggung-tanggung konsep ini digunakan olek perusahaan-perusahaan besar dunia seperti Google, Apple dan Microsoft.
Definisi Desain Grafis
Motion graphic adalah pengembangan dari seni desain grafis. Desain Grafis adalah salah satu bentuk seni terapan yang mengkomunikasikan pesan, informasi, ide, konsep, atau ajakan menggunakan bahasa visual. Penerapan desain grafis umumnya ada di dalam dunia periklanan, perfilman, broadcasting, branding, profil perusahaan, dan lain-lain. Desain grafis juga merupakan pemecahan masalah atau solusi komunikasi yang dilakukan desainer untuk memecahkan masalah klien.

Desain grafis mencakup keterampilan mengolah visual, yang didalamnya termasuk tipografi, ilustrasi, fotografi, olah digital, dan layout. Seorang desainer dituntut memiliki kepekaan terhadap fenomena yang terjadi di sekitar lingkungan, agar karya yang diciptakan mampu memecahkan sebuah masalah yang ada. Sebelum mengeksekusi sebuah desain, para desainer biasanya melakukan sebuah riset atau penelitian tertentu. Setelah itu, untuk menemukan berbagai macam keywords (kata kunci), desainer melakukan brainstorming, mengenai data hasil riset yang sudah dilakukan. Kebanyakan desainer, sebelum mengeksekusi desain lewat proses komputerisasi, terlebih dahulu menuangkan ide-idenya lewat sketsa- sketsa kasar di atas kertas. Proses desain juga melalui beberapa revisi untuk mencapai target yang diinginkan klien.

B.     Batasan media – media yang mendukung desain dan grafis

Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia. Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain. Desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakup pengolahan ruang.

C.     Konsep dan unsur desain

Unsur dalam setiap hasil karya desain grafis dan DKV terdiri dari bagian-bagian yang bisa dipelajari secara terpisah. Pada setiap hasil karya desain pasti ada minimal satu dari unsur berikut :

a)      Garis (Line)
Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lainnya. Garis dapat diartikan sebagai goresan pensil, pena, atau mouse dalam komputer dan lain sebagainya. Garis tidak mengenal istilah kedalaman (depth), dan hanya memiliki ketebalan dan panjang, oleh sebab itu garis sering dimaknai sebagai elemen satu dimensi. Bentuk garis memiliki banyak variasi, bentuk garis itu sendiri biasanya dapat memaknai penggunaanya. contoh penggunaan garis misalnya:
·         Garis lurus, garis lurus biasanya diidentikan dengan kesan kaku, variasi ini biasanya digunakan sebagai  simbol formalitas.
·         Garis lengkung, penggunaan garis lengkung biasanya memberikan kesan lembut dan luwes.
·         Garis zigzag, garis zigzag sering dimaknai sebagai garis yang keras sekaligus dinamis.
·         Garis tidak beraturan, garis ini bisanya menimbulkan kesan fleksibel dan informal.
·         Garis horizontal, horizontal melambangkan kesan pasif.
·         Garis vertikal, vertikal sering dimaknai sebagai bentuk garis yang memiliki kesan stabil.
·         Garis diagonal, garis ini dapat diartikan sebagai makna aktif, dinamis dan menarik perhatian.
Penggunaan garis sendiri dapat memberikan perbedaan dalam perasaan dan juga dalam menstimulus ataupun mengeksekusi sebuah gagasan atau ide. Misalnya saja dengan mengubah tekanan, lekukan, ketebalan, akan menimbulkan hasil yang berbeda. Penggunaan garis dalam desain komunikasi visual tidak terikat dengan aturan  dam pakem tertentu, karena pada dasarnyagaris merupakan sebuah elemen visual yang dapat dipakai dimana saja.
Dalam penggunaanya, sebuah garis perlu diperhitungkan secara cermat, sehingga tidak terkesan asal-asalan dan dipaksakan. Penggunaan variasi garis yang sangat bagus akan menambah unsur estetika dan kenyamanan untuk orang yang melihat. Karena tujuan dari desain komunikasi visual sendiri adalah untuk menyajikan informasi baik verbal maupun visual agar dapat sampai dengan mudah, menyenangkan, sekaligus mengesankan. Desainer grafis sering kali juga menggunakan unsur garis sebagai ilustrasi.

b)      Bidang (Shape)
Bidang atau biasanya juga disebut shape merupakan segala bentuk apapun yang memiliki dimensi tinggi dan lebar bidang dapat berupa bentuk-bentuk geometris seperti (lingkaran, segitiga, segiempat, elips, setengah lingkaran, dan sebagainya) dan bentuk-bentuk yang tidak beraturan. Bidang geometris memiliki kesan yang formal, sedangkan bidang non geometris memiliki kesan yang lebih dinamis dan tidak formal.

c)      Tekstur (Texture)
Dalam desain grafis tekstur adalah nilai halus dan kasarnya sebuah benda, atau juga bisa disebut nilai raba. Penggunaanya dapat dimayakan untuk memberikan visual yang berkesan dan berkarakter. Dalam sebuah desain komunikasi visual tekstur sering digunakan untuk mengatur keseimbangan dan kontras. Pada prakteknya tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit, kayu, dan sebagainya. Penggunaan tekstur dalam desain grafis juga biasanya sering diaplikasikan pada latar desain atau sering kita sebut background desain.

d)     Ruang (Space)
Ruang atau space merupakan jarak anatara suatu bentuk dengan bentuk yang lainnya, yang pada desain grafis biasanya dapat dijadikan sebagai unsur pemberi efek estetika desain. Dalam pengertian desain grafis area yang kosong yang berada diantara elemen-elemen visual juga dianggap sebagai elemen desain. Bidang kosong dimaksudkan untuk menambah kesan nyaman dan “istirahat” serta memberikan kesan tekanan kepada objek visual yang ada dalam sebuah desain.

e)      Ukuran (Size)
Ukuran adalah unsur lain dalam desain grafis yang mendefinisikan besar kecilnya suatu objek. Unsur ini digunakan untuk memperlihatkan  objek manakah yang kita mau tonjolkan karena dengan menggunakan unsur ini seorang desainer grafis akan dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada objek desain sehingga orang akan tahu skala prioritas objek yang akan dilihat terlebih dahulu dibandingkan yang lainnya, misalnya saja untuk ukuran suatu judul akan lebih besar dari skala objek yang lainnya.

f)       Warna (Colour)
Warna adalah elemen dari unsur desain grafis yang menjadi penarik perhatian paling utama. Penggunaan warna yang tepat akan berbanding lurus dengan kualitas, citra, keterbacaan, dan penyampaian pesan dalam desain tersebut. semisal adalah untuk penggunaan warna yang lembut akan memancarkan kesan romantis, kedamaian, dan kenyamanan. Sedangkan warna-warna tegas dan terang akan memberi kesan dinamis. Menghindari memadukan warna yang salah adalah sangat penting untuk menjauhi penafsiran yang salah oleh orang yang melihatnya.
Warna memiliki karakteristik, kegunaan, dan makna masing-masing. Dalam seni rupa, warna dibagi kedalam 3 dimensi, yaitu:
·         Dimensi Pertama: Hue
Pembagian warna berdasarkan nama-nama warna, seperti merah, kuning, hijau, dan lainnya. Berdasarkan Hue, kemudian warna dibagi lagi kedalam tiga golongan yaitu warna primer (merah, kuning, biru), dan warna sekunder yang merupakan campuran dua warna primer dengan komposisi yang seimbang. Misalnya percampuran warna kuning dan biru akan menghasilkan warna hijau.
·         Dimensi Kedua: Value
Value merupakan dimensi terang-gelapnya warna, pada dasarnya setiap warna bisa diterangkan yang kemudian hasilnya kan menjadi warna yang lebih muda. Contohnya adalah jika warna biru diterangkan akan menghasilkan biru muda.
·         Dimensi Ketiga: Intensity
Intensity dapat diartikan sebagai tingkat kemurnian atau kejernihan warna (brigtness of colour). Warna-warna yang belum dicampur dan masih murni disebut pure hue. Para pelukis atau desainer grafis pada umumnya lebih sering mengekspresikan karyanya dengan warna-warna turunan, karena biasanya warna-warna murni terlalu mentah untuk diaplikasikan dalam sebuah lukisan.

D.    Software yang mendukung desain grafis

Ada banyak software desain grafis yang bisa digunakan untuk mulai belajar desain. Dari yang terpopuler dan bahkan sudah menjadi standar dalam industri desain grafis saat ini kebanyakan adalah produk-produk keluaran dari perusahaan Adobe. Sebut saja Photoshop, yang kehebatannya tidak perlu diragukan lagi untuk urusan manipulasi foto.

Selain Photoshop yang biasa digunakan untuk editing foto, masih ada lagi software desain grafis untuk urusan membuat desain vektor. Contoh software desain yang biasa digunakan dalam kategori vektor ini adalah Adobe Ilustrator dan Corel DRAW. Berikut software-software atau program aplikasi yang biasa digunakan dalam industri desain grafis oleh para profesional:

1.      Adobe Photoshop


GUI Adobe Photoshop

Photoshop sudah menjadi standar dalam industri desain grafis saat ini. Banyak kalangan profesional menghasilkan karya editing dan manipulasi foto yang luar biasa dengan bantuan Photoshop tersebut.

2.      Adobe Illustrator

GUI Adobe Illustrator

Adobe Illustrator adalah tools menggambar berbasis vector yang digunakan untuk membuat logo dan ilustrasi lain. Tidak seperti gambar dengan format raster seperti .bmp atau .jpg, hasil gambar di Adobe Illustrator ini berformat vector yang bersifat scalable, yaitu dapat diubah-ubah ukurannya dan dapat dicetak dalam berbagai resolusi tanpa menurunkan kualitas dari gambar tersebut. Tak hanya itu, ukuran filenya pun biasanya lebih kecil dibandingkan dengan gambar dengan format raster.

3.      Adobe InDesign

 

Adobe InDesign GUI

Adobe InDesign adalah software desain grafis untuk desktop publishing yang ditujukan untuk membuat page layout. Berbeda dengan Adobe Photoshop dan Adobe Illustrator, Adobe Indesign dapat membuat dokumen yang terdiri lebih dari satu halaman. Biasanya para graphic designer menggunakan program ini untuk membuat poster, flyer, brosur, majalah, koran dan buku.

4.      CorelDRAW


CorelDRAW GUI

CorelDRAW adalah software desain grafis untuk editing dan membuat gambar vektor seperti halnya Adobe Ilustrator. Bedanya, CorelDRAW dibuat oleh perusahaan Corel Corporation dengan fitur khas mereka sendiri.

CorelDRAW bisa digunakan untuk membuat logo, karakter animasi vektor, membuat brosur, desain kalender, poster, sketsa foto, dan hal-hal yang berkaitan dengan desain vektor lainnya. CorelDraw juga menyediakan template khusus yang memudahkan pengguna untuk membuat desain tertentu sesuai kebutuhan.

Referensi :  - Sumber 1
                   - Sumber 2
                   - Sumber 3
                   - Sumber 4
                   - Sumber 5